Pembantu Rumah Tangga, Anda Punya…???


Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah Saw, “Pelayan (pembantu rumah tangga) saya berbuat keburukan dan kezaliman.” Nabi Saw menjawab, “Kamu harus memaafkannya setiap hari tujuh puluh kali.” (HR. Al-Baihaqi)

Apa yang kamu ringankan dari pekerjaan pembantumu bagimu pahala di neraca timbanganmu. (HR. Ibnu Hibban)

Bagi seorang budak jaminan pangan dan sandangnya. Dia tidak boleh dipaksa melakukan pekerjaan yang tidak mampu dilakukannya. (HR. Muslim)

Pelayan-pelayanmu adalah saudara-saudaramu. Allah menjadikan mereka bernaung di bawah kekuasaanmu. Barangsiapa saudaranya yang berada di bawah naungan kekuasaannya hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia makan dan diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai. Janganlah membebani mereka dengan pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan. Jika kamu memaksakan suatu pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka. (HR. Bukhari)

Ada tiga golongan orang yang kelak pada hari kiamat akan menjadi musuhku. Barangsiapa menjadi musuhku maka aku memusuhinya. Pertama, seorang yang berjanji setia kepadaku lalu dia ingkar (berkhianat). Kedua, seorang yang menjual orang yang merdeka (bukan budak) lalu memakan uang harga penjualannya. Ketiga, seorang yang mengkaryakan (memperkerjakan) seorang buruh tapi setelah menyelesaikan pekerjaannya orang tersebut tidak memberinya upah. (HR. Ibnu Majah)

Jangan memukul budak perempuanmu hanya karena dia memecahkan barang pecah-belahmu. Sesungguhnya barang pecah-belah itu ada waktu ajalnya seperti ajalnya manusia. (HR. Abu Na’im dan Ath-Thabrani)

Berikanlah kepada buruh upahnya sebelum kering keringatnya. (HR. Abu Ya’la)

Apabila seseorang memukul pelayannya (pembantunya) lalu dia menyebut Allah maka hendaklah dia mengangkat tangannya (menghentikan niat memukul). (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Berdosalah orang yang menahan pemberian pangan kepada orang yang menjadi tanggungannya. (HR. Muslim)

Nabi Saw melarang memperkerjakan seorang buruh sebelum jelas upah yang akan diterimanya. (HR. An-Nasaa’i)

Menzhalimi upah terhadap buruh termasuk dosa besar. (HR. Ahmad)

Barangsiapa yang merusak hubungan pelayannya dengan keluarganya bukanlah dia dari golongan kami dan barangsiapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia juga bukan termasuk golongan kami. (HR. Al-Baihaqi).

Baca artikel: https://m4r4d4.wordpress.com/2010/11/18/adakah-imanmu-sudah-benar/

11 Komentar to “Pembantu Rumah Tangga, Anda Punya…???”

  1. Assalaamu’alaikum wr.wb mas Dahrun…

    hadir menyapa sahabat yang sudah lama tidak dikunjungi. Didoakan sehat dan bahagia selalu.
    Belum ada tulisan baru mas. Ditunggu ya untuk kunjungannya agar ada pemakluman kongsian ilmu bermakna untuk bekal kita di sana nanti. mari mengumpul kebaikan untuk dunia dan akhirat.

    Salam persahabatan dari saya di Sarikei, Sarawak. 😀

    Suka

  2. itulah indahnya Islam
    di setiap hubungan kita dalam dunia keluarga, sosial, bermasyarakat dan segalanya sudah ada aturannya

    untuk masalah pembantu, kebetulan saya belum punya pak..

    Suka

  3. Assalaamu’alaikum Mas Dahrun…..

    Saya sangat terkesan membaca postingan di atas. Betapa Rasulullah SAW selalu menjaga kebajikan sesama manusia agar jangan ada yang dizalimi atas apa yang dikerjakannya.

    Malahan Rasulullah SAW sendiri tidak pernah memerintah “budak”nya melakukan tugas yang ingin dilakukannya. Baginda sendiri dengan ringan tulang membantu kerja mereka. Subhanallah mulianya akhlak baginda dan indahnya Islam ini.

    Dulu saya ada pembantu rumahtangga iaitu ketika anak2 masih kecil dan saya memerlukan bantuan disebabkan kesibukan kerja yang menumpuk di kantor. Atas sebab susahnya mahu menjaga aurat sedangkan kerja rumah tidak banyak kerana pembantu hanya menjaga keperluan anak dan mengemas rumah sahaja tetapi tidak memasak kerana urusan makanan dan dapur adalah urusan saya.

    Akhir saya mengambil keputusan utnuk tidak punya pembantu rumahtangga lagi sehingga kini (anak-anak dihantar ke nursery). Semua urusan rumahtangga saya urus sendiri walau payah dan melelahkan.

    Saya juga bersedih atas beberapa kisah tragis yang menimpa pembantu rumahtangga. Sungguh kasihan melihat keadaan mereka yang datang bekerja untuk mencari wang bagi menghidup diri dan keluarga tetapi mendapat layanan buruk dari majikan. Sungguh tidak berperikemanusiaan. Semoga Allah melindungi kita dari sifat mazmumah yang mengakibatkan kita rugi di dunia dan di akhirat.

    Salam mesra dari Sarikei, Sarawak.

    Suka

  4. Sungguh sangat tragis hidup mereka. Mereka memberikan devisa buat negara malah pemerintah hanya obral janji dalam membantu dalam bantuan hukum.

    Suka

    • Kita tidak bisa pungkiri bahwa kita perlu tenaga pembantu rumah tangga untuk mengurus tete bengek urusan dapur dan lainnya.
      Namun pada mestinya kita harus memperlakukan mereka dengan baik.
      Salam Mesra kembali dari saya di Gorontalo, Indonesia.

      Suka

  5. heh, kaget lho bunda ,Mas Dahrun.
    sangkain balik lagi kerumah sendiri, padahal dah ngeklik disini 😀 😀 😀
    ternyata rumah kita cat nya kembaran …haahhaah. 😀 😀 😀

    wah, bunda gak punya asisten rumah tangga.
    kalau dulu iya, krn anak2 msh kecil2 memang perlu tenaga tambahan utk bantu2.

    sekarang anak2 sudah besar2, dan pekerjaan rumah tangga , alhamdulillah bisa tertangani semuanya dgn baik, lagi pula zaman sekarang gak mudah juga utk mendapatkan asisten rumah tangga yg cocok dgn kita
    salam

    Suka

  6. Hadist Nabi Muhammad SAW ini terinspirasi banyaknya pemberitaan di TV mengenai kasus penganiayaan PRT di Indonesia maupun luar negeri.
    Sungguh sangat biadaplah manusia yang menghinakan sesamanya. Hanya neraka jahanamlah bagi yang menghinakan manusia.

    Suka

  7. subhanallah, jadi inget nasib saudara2 kita yang mengalami siksaan dan kekerasan lahir-batin di tanah seberang, mas marada. mereka yang tega melakukan penyiksaan dan merampas hak2 sang pembantu apa tdk inget sabda Rasulullah? semoga mereka segera kembali ke jalan yang benar.

    Suka